Apakah Anda ingin melakukan ekspansi usaha namun tidak bergantung pada utang? Apakah Anda memiliki aspirasi pertumbuhan yang berkelanjutan dan membutuhkan dukungan modal dalam jumlah besar? Apakah Anda ingin membuat perusahaan Anda memiliki akses terhadap utang yang semakin mudah karena kredibilitas perusahaan semakin meningkat? Jika jawaban Anda terhadap ketiga pertanyaan itu adalah ’Ya’, maka penawaran saham perdana kepada publik (Initial Public offering/IPO) bisa menjadi pilihan terbaik.
Menjadi perusahaan terbuka melalui IPO akan membawa banyak manfaat bagi rencana pertumbuhan bisnis sebuah perusahaan. Di samping memberikan kemudahan dari sisi penghimpunan dana masyarakat untuk memperkuat modal perusahaan dan menjadikan perusahaan lebih kredibel di mata kreditur, perusahaan terbuka atau yang sudah IPO juga lebih transparan, memiliki tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.
Bagi perusahaan swasta yang sebelumnya sangat tertutup, hal ini bisa menjadi langkah awal yang menantang, namun menarik untuk pertumbuhan bisnis yang besar. Untuk tujuan pertumbuhan bisnis yang besar dan berkelanjutan, IPO bisa jadi adalah pilihan terbaik. Oleh karena itu, kesiapan perusahaan yang hendak melakukan IPO sangatlah penting. Berikut adalah beberapa hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan saat memutuskan mengambil langkah IPO dalam rencana pertumbuhan bisnis, dan agar pelaksanaan IPO berjalan lancar:
Mulailah dengan langkah yang benar
Secara umum, proses IPO meliputi lima tahapan, yaitu: Pra IPO, Persiapan IPO, Penentuan Harga Saham, Pelaksanaan IPO, dan Paska IPO. Tahap Pra IPO mencakup: perumusan aspirasi atau tujuan pertumbuhan bisnis termasuk jangka waktu mencapainya, analisis sumber daya serta kesiapan melakukan IPO, dan lain-lain. Pada tahap ini, perusahaan perlu merumuskan tujuan pertumbuhan bisnis dengan strategis dan jelas, melihat kesiapan sumber daya yang menjadi kunci, seperti: sumber daya manusia, anggaran, dan lain-lain (internal perusahaan), maupun sumber daya eksternal seperti underwriter.
Sebelum melaksanakan IPO, perusahaan perlu mengemas growth story yang kuat untuk para calon investor yang nantinya akan diteruskan setelah perusahaan melaksanakan IPO. Growth story harus mengungkapkan alasan utama mengapa perusahaan memutuskan untuk IPO dan proyeksi rencana pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Dalam menyusun growth story dan pelaksanaan tahapan-tahapan lainnya, perusahaan membutuhkan layanan underwriter untuk dapat membantu melihat kinerja, potensi, serta faktor-faktor penting lainnya yang dapat berpengaruh dalam pelaksanaan IPO hingga setelahnya.
Tahapan selanjutnya adalah Persiapan IPO, yang mencakup: upaya untuk memenuhi aturan-aturan dari otoritas pasar modal, termasuk di dalamnya kewajiban untuk melakukan due diligence, memperoleh persetujuan regulator dan kegiatan roadshow untuk memperkenalkan perusahaan kepada investor. Proses due diligence merupakan proses yang penting karena akan membantu memahami keunggulan perusahaan dan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dan dapat mengganggu kelangsungan perusahaan.
Sebelum dapat melakukan penawaran awal atau bookbuilding, perusahaan terlebih dahulu harus melakukan pernyataan pendaftaran atas penawaran umum perdana saham (IPO) yang akan dilakukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah memperoleh izin untuk melakukan penawaran awal atau bookbuilding dari OJK, Roadshow menjadi langkah penting sebagai upaya pemberian informasi kepada para calon investor guna meminimalkan asymmetric information yang biasanya terjadi pada perusahaan yang baru pertama kali diperkenalkan ke publik. Asymmetric information adalah informasi yang tidak seimbang yang dapat merugikan citra/reputasi perusahaan.
Setelah tahap Persiapan IPO, selanjutnya, yaitu: Penentuan Harga Saham. Tahap ini adalah saat perusahaan melakukan valuasi terhadap harga saham yang hendak ditawarkan ke masyarakat yang dilakukan berdasarkan hasil penawaran awal atau bookbuilding. Selain ditentukan oleh ekspektasi terhadap nilai perusahaan, valuasi ini juga ditentukan oleh peminatan atas saham yang ditawarkan dan permintaan dari calon investor selama periode penawaran awal atau bookbuilding..
Tahap keempat adalah Pelaksanaan IPO. Pada tahap ini, saham perusahaan mulai dicatatkan untuk pertama kalinya dan diperdagangkan di lantai Bursa. Tahapan ini akan diikuti oleh tahap terakhir, yaitu: Paska IPO dimana perusahaan akan menyampaikan berbagai laporan sesuai persyaratan tata kelola, seperti laporan keuangan berkala, dan lain-lain untuk otoritas-otoritas terkait serta untuk transparansi/keterbukaan informasi. Selain laporan, dalam tahap Paska IPO, perusahaan akan melanjutkan komunikasi tentang growth story-nya, yang termasuk: kinerja setelah IPO, potensi pertumbuhan kepada para investor (dan calon investor) untuk menjaga serta meningkatkan ketertarikan mereka kepada perusahaan, memperluas basis investor, dan akhirnya mendukung pertumbuhan bisnis besar yang berkelanjutan.
IPO is truly a game changer. Membangun bisnis saat ini sangat berbeda dibandingkan dengan di masa lalu. Pertumbuhan bisnis organik tidak dapat mendukung tercapainya pertumbuhan yang besar di tengah perubahan perilaku pasar serta persaingan yang ketat. Inovasi dalam pertumbuhan bisnis seperti IPO adalah game changer dalam pertumbuhan bisnis yang cepat, besar, transparan, dan berkelanjutan. Semua proses IPO membutuhkan tenaga ahli/sumber daya yang mumpuni, yang dapat memastikan prosesnya berjalan lancar dari awal hingga akhir. Sebagai investment bank yang telah berpengalaman lebih dari 24 tahun, Mandiri Sekuritas, perusahaan anak dari Bank Mandiri, menawarkan layanan end-to-end IPO dengan tim yang lengkap dan kompeten, mulai dari persiapan (Pra IPO), IPO, hingga Paska IPO. Hubungi Mandiri Sekuritas untuk mulai diskusi tentang kemungkinan IPO.