Tahun 2024 telah menjadi tahun yang menarik bagi dunia pasar modal, khususnya dalam hal Initial Public Offering (IPO). Setelah ketidakpastian pasar global akibat pandemi dan ketegangan politik dalam beberapa waktu ini, pasar modal global menunjukkan pemulihan. Beberapa perusahaan dari berbagai sektor memilih untuk melantai di bursa saham tahun ini.
Perjalanan membawa perusahaan untuk go public atau mendapatkan investasi di pasar modal saat ini memiliki tantangan unik, terutama karena preferensi investor terus berkembang. Dalam acara Deloitte X IDX: IPO Readiness: Taking Control of Your Journey baru-baru ini yang dihadiri oleh Oki Ramadhana, Presiden Direktur Mandiri Sekuritas sebagai pembicara diungkapkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, para investor sebagian besar mengutamakan sektor-sektor tradisional seperti perbankan, barang konsumsi, dan infrastruktur. Sektor-sektor ini mencerminkan struktur ekonomi Indonesia yang lebih luas, dengan fokus pada pendorong pertumbuhan yang relatif rendah volatilitasnya. Meskipun minat terhadap teknologi mulai muncul, perhatian terhadap sektor ini masih belum sempurna.
Namun, pandemi mengubah minat investor. Ketidakpastian ekonomi global mendorong banyak investor untuk beralih ke aset yang lebih aman, seperti obligasi pemerintah, karena intervensi pemerintah memberikan pengaruh stabil. Meningkatnya jumlah investor ritel, didorong oleh kebijakan lockdown dan pertumbuhan platform perdagangan digital, membuat sektor kesehatan dan teknologi menjadi lebih menarik. Kedua sektor ini mengalami lonjakan seiring dengan upaya dunia dalam menghadapi pandemi, yang menarik perhatian generasi investor baru terutama bagi kalangan Milenial dan Gen Z.
Tren peningkatan ini terus berlanjut hingga pada tahun 2024, jumlah investor ritel di Indonesia melonjak menjadi sekitar 13 juta, Angka ini meningkat tajam dari 1,2 juta di akhir 2019.
Memasuki era pasca-pandemi, teknologi tetap menjadi fokus utama bagi para investor. Digitalisasi telah mengubah bentuk perdagangan dan solusi keuangan, sementara keberlanjutan (sustainability) menjadi pertimbangan lain yang semakin penting. Faktor ESG kini dipandang sebagai bagian penting dari narasi perusahaan, karena investor semakin sadar akan aspek keberlanjutan dalam keputusan investasi mereka ke depannya.
Tren Sektoral pada 2024
Meskipun aktivitas pasar mengalami kontraksi pada semester pertama 2024, sektor-sektor seperti energi, bahan dasar, bisnis konsumen, dan produk rumah tangga menunjukkan kekuatannya. Beberapa IPO penting termasuk Ancara Logistics di sektor energi, Adhi Kartiko Pratama di bahan dasar, dan Terang Dunia Internusa di bisnis konsumen di 2024.
Sektor perbankan, energi, kesehatan, dan konsumen secara konsisten memberikan kontribusi signifikan terhadap volume dan nilai perdagangan di IDX. Sektor kesehatan dan energi, khususnya, menunjukkan minat yang berkelanjutan. Meskipun aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di sektor perbankan melambat, energi dan kesehatan tetap menjadi sektor utama untuk pasar publik maupun privat.
AI, Teknologi & ESG
Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, big data analytics, dan blockchain muncul sebagai pendorong utama dalam mempertajam proses IPO.
Teknologi-teknologi ini menawarkan solusi untuk mengelola data dalam jumlah besar, memastikan kepatuhan regulasi, dan meningkatkan pengalaman investor secara keseluruhan. Perusahaan yang mengadopsi teknologi cenderung menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat, menjangkau pasar baru, mencapai efisiensi biaya, dan meningkatkan proposisi nilai, yang pada akhirnya meningkatkan valuasi IPO mereka.
Di sisi ESG, investor semakin mencari perusahaan yang mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi inti mereka. Menurut sebuah studi oleh White & Case, sebuah Law Firm yang berada di New York, menyebutkan 70% dari studi akademis menunjukkan korelasi positif antara skor ESG yang tinggi dengan kinerja keuangan yang lebih baik. Bagi perusahaan yang mempertimbangkan untuk IPO, dapat menunjukkan komitmen yang kuat terhadap ESG, mulai dari inisiatif mitigasi perubahan iklim hingga promosi keberagaman di tingkat dewan dan manajemen, serta dapat meningkatkan daya tarik mereka di mata investor.
Hal – Hal yang harus diperhatikan ketika Perusahaan melakukan Fund Raising/ Pendanaan.
Dalam acara ini juga diungkapkan beberapa langkah penting bagi perusahaan yang ingin melakukan fund raising/pendanaan diantaranya:
- Tentukan struktur modal yang sesuai, biaya modal, waktu yang tepat, dan pertimbangan strategis yang disesuaikan
- Menyiapkan cerita pertumbuhan yang solid, bersama dengan rencana implementasinya, mencakup sudut pandang yang luas dari strategi, peluang pasar, keuangan, keunggulan kompetitif, manajemen risiko, dan keberlanjutan.
- Validasi cerita pertumbuhan untuk rasionalisasi value:
- Menyesuaikan pendapatan yang diperkirakan dengan biaya dan investasi yang dibutuhkan
- Menetapkan strategi mitigasi risiko
- Menyesuaikan metodologi pengetahuan
- Mendekati jenis investor yang sesuai dengan persyaratan penggalangan dana yang diinginkan.
Hal yang penting untuk diingat, IPO selalu merupakan salah satu cara paling efektif untuk pendanaan yang meningkatkan potensi pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan apabila semua aspek sudah siap. Persiapan IPO sangat detil karena melibatkan berbagai regulasi pasar modal, membutuhkan waktu, serta tenaga ahli untuk memastikan IPO berjalan lancar dan efektif. Saat kondisi seperti wait-and-see paska Pemilu Indonesia sekarang ini, tidak ada salahnya untuk mulai persiapan IPO, mencari nasihat dari tenaga ahli, serta memikirkan waktu yang tepat untuk melantai di bursa!