Pernah mendengar istilah swing trading? Bagi beberapa orang yang sudah aktif bermain saham tentu paham betul dengan istilah ini, tetapi tidak bagi mereka yang awam. Sebenarnya apa itu swing trading? Swing trading merupakan tipe trading yang menggunakan konsep dasar “beli di swing low, dan jual di swing high”. Teori swing trading ini memang terdengar mudah, tapi pada praktiknya tidak semudah yang dibayangkan.
Swing trading bahkan jadi tipe trading paling sulit karena tidak adanya indikator yang pasti ketika harga saham ada di bottom dan ada di puncak, kedua kondisi ini sebenarnya masih dalam imajinasi trader. Maka dari itu, ketika Anda menggunakan swing trading ini, Anda akan dipaksa untuk berkhayal tentang posisi saham apakah benar-benar sudah ada di posisi bottom. Jangan sampai Anda salah berimajinasi dan mengira harga saham sudah di posisi bottom, lalu Anda membeli banyak saham, tetapi harganya justru semakin menurun. Walaupun demikian, ada kiat-kiat yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir risiko dari swing trading ini.
- Average Down
Proses peyuntikkan dana segar untuk membuka posisi buy setelah harga buy jatuh dari harga awalnya ini disebut Average Down, sebaiknya Anda menghindari hal ini karena Average Down akan membuat Anda mengalami kerugian ketika harga terus menurun.
- Stop Loss
Terkadang posisi trading yang sudah kita prediksi tidak sesuai dengan kenyataan, kejadian seperti ini pasti akan berdampak pada kerugian yang akan Anda hadapi karena Anda tidak dapat menghindari situasi ini sama sekali. Untuk itu, Anda dapat menerapkan Stop Loss yang setidaknya akan membantu Anda meminimalisir kerugian yang terjadi.
Bermain saham ini memang membutuhkan strategi yang tepat agar keuntungan dapat lebih cepat Anda rasakan. Untuk itu, sebaiknya Anda mempelajari cara investasi saham yang benar dan pilihlah perusahaan sekuritas terbaik sebagai pihak yang menjembatani Anda ketika bermain saham di Bursa Efek.